TEMPO/Tony hartawan


TEMPO Interaktif
, Jakarta -Kepala Sub Bidang Informasi Cuaca Ekstrim Badan Meteorologi dan Geofisika, Kukuh Rubidiyanto menyatakan, hujan masih akan mengguyur Jakarta hingga puncak musim hujan bulan Januari dan Februari mendatang.




“Mendekati puncak musim hujan akan semakin sering,” kata Kukuh ketika dihubungi pada hari Minggu ini (6/11). Apalagi, kata Kukuh, wilayah utara Jakarta baru mulai diguyur hujan awal bulan ini. “Mulainya tanggal 1 sampai 3 November," ujar Kukuh.

Adapun mengenai curah hujan, menurut Kukuh sangat fluktuatif. Artinya, meski sebelumnya diperkirakan 400 hingga 500 milimeter per bulan, curah hujan setiap hari tidak dapat dibagi rata.

“Setiap hari bisa hujan bisa tidak. Demikian juga bisa gerimis, bisa lebat,” jelasnya. Kata Kukuh, hal ini sangat tergantung kondisi dinamis atmosfer, pergerakan awan, dan jumlah uap air.
Menurutnya, wilayah Jakarta dan sekitarnya juga masih berpotensi mengalami hujan angin. Tren perubahan awan masih yang memungkinkan terjadinya angin beliung, petir, hujan lebat yang pendek.

“Maksimal hujan es,” ujarnya. Kukuh melanjutkan penjelasannya bila curah hujan tinggi berdampak pada potensi banjir. “Tetapi hal itu masih tergantung daya tangkap permukaan terhadap air."

Dia menerangkan selain Jakarta, keseluruhan Pulau Jawa diperkirakan tidak jauh berbeda kondisinya. “Hampir mirip,” kata dia. ATMI PERTIWI

Bagikan
Minggu, 06 November 2011 Posted in | | 0 Comments »

One Responses to "Curah Hujan Tinggi Hingga Februari"

Write a comment