Bantul, 19 November 2011 bertempat di PUSHAM UII yang terletak di selatan JEC Yogyakarta terselenggara sebuah forum diskusi kecil bersama Ketua KPK Busyro Muqoddas. Diskusi ini berlangsung sekitar 2 jam aktif ba'da ashar. Acara ini ini berlangsung dengan tenang dan terkadang peserta terbahak-bahak dengan candaan dari pak Busyro. Di sana hadir juga beberapa aktivis mahasiswa yang berasal dari UGM, UIN dan UII serta eksternal yaitu eks Aktivis orde baru, HMI juga KAMMI.
Sekitar jam 4 sore acara pun dimulai dengan pembukaan oleh moderator yang selanjutnya langsung diteruskan oleh Pak Busyro. Dalam diskusi kali ini beliau menyampaikan tentang keadaan pemerintahan serta kondisi-kondisi lembaga yang ada di kabinet IB2. Selain itu beliau juga menceritakan tentang masa-masa pemerintahan rezim soeharto. Sedikit mengutip dari apa yang disampaikan, Kondisi Indonesia itu memilii tapi tidak memiliki. Permasalahan lain yang disampaikan adalah terkait Impor Garam, Kenthang dan Daging yang menyebabkan kelesuan kondisi petani dan peternak lokal.
Peran mahasiswa begitu penting dalam perubahan realita kenegaraan. namun sayangnya saat ini begitu sepi di mana mahasiswa sudah jarang menampakkan diri menunjukkan kekritisannya akan kebijakan-kebijakan yang diberlakukan pemerintah. Begitu pula kondisi kampus saat ini bukan seperti tempatnya orang kuliah dan menuntut ilmu melainkan tempat untuk Fashion Show. Oleh karena itu, layaknya mahasiswa sejati harus peka dan peduli dengan realita bangsa yang ada dan tidak hanya memikirkan diri sendiri tanpa mau ikut andil dalam membela rakyat.
Log In yuuukk!!
Time and Date
Archives
-
▼
2011
(26)
-
▼
November
(8)
- BEM FISE diskusi dengan Ketua KPK, Busyro Muqoddas
- Kalau Mahasiswa sudah apatis, siapa kaum muda inte...
- BEM FISE Selenggarakan "Open Week"
- Curah Hujan Tinggi Hingga Februari
- Khotib Idul Adha Serukan Perangi Tikus Negara
- Idul Adha Berikan Semangat Berbagi dengan Sesama
- SBY dan Boediono Salat Idul Adha di Istiqlal
- Hadirilah Gelar Produk Wirausaha Mahasiswa UNY di ...
-
▼
November
(8)
Categories
Followers
facebookk
Sang Tua Renta
Langkah demi langkah dalam lelah..
Pikulan besar dibadan yang sayah..Kucuran keringat menetes bagai darah..
Namun tak mampu menghentikan langkah...
Dalam gelap kesendirian malam..
Masa yang datang nuansa kelam..
Tak ada yang pedulikan dalam diam..
Semua angkuh dengan wajah masam..
Hati ini terhujam dalam luka..
Hak sejahtera telah dirampas dusta..
Janji yang tiada terlaksana..
Membawa derita di masa senja..
Rambut yang memutih kusam kelabu..
Menghimpit lara diam terpaku..
Sang muda pun tak mau tau..
Dusta sang penguasa negeriku..
(THDJ)
Yogyakarta, 11-12 November 2011-Dalam rangka semarak akhir periode kepengurusan ormawa KM FISE UNY 2011 BEM FISE UNY menyelenggarakan even "Open Week" atas kerjasama fakultas dan ormawa-ormawa yang turut serta dalam acara tersebut.
TEMPO Interaktif, Jakarta -Kepala Sub Bidang Informasi Cuaca Ekstrim Badan Meteorologi dan Geofisika, Kukuh Rubidiyanto menyatakan, hujan masih akan mengguyur Jakarta hingga puncak musim hujan bulan Januari dan Februari mendatang.
“Mendekati puncak musim hujan akan semakin sering,” kata Kukuh ketika dihubungi pada hari Minggu ini (6/11). Apalagi, kata Kukuh, wilayah utara Jakarta baru mulai diguyur hujan awal bulan ini. “Mulainya tanggal 1 sampai 3 November," ujar Kukuh.
Adapun mengenai curah hujan, menurut Kukuh sangat fluktuatif. Artinya, meski sebelumnya diperkirakan 400 hingga 500 milimeter per bulan, curah hujan setiap hari tidak dapat dibagi rata.
“Setiap hari bisa hujan bisa tidak. Demikian juga bisa gerimis, bisa lebat,” jelasnya. Kata Kukuh, hal ini sangat tergantung kondisi dinamis atmosfer, pergerakan awan, dan jumlah uap air.
Menurutnya, wilayah Jakarta dan sekitarnya juga masih berpotensi mengalami hujan angin. Tren perubahan awan masih yang memungkinkan terjadinya angin beliung, petir, hujan lebat yang pendek.
“Maksimal hujan es,” ujarnya. Kukuh melanjutkan penjelasannya bila curah hujan tinggi berdampak pada potensi banjir. “Tetapi hal itu masih tergantung daya tangkap permukaan terhadap air."
Dia menerangkan selain Jakarta, keseluruhan Pulau Jawa diperkirakan tidak jauh berbeda kondisinya. “Hampir mirip,” kata dia. ATMI PERTIWI
Minggu, 6 November 2011 - 22:14 WIB
“Jadi, bapak kepala negara, gubernur, bupati dan seluruh pejabat yang terhormat, berantaslah korupsi dan penyelewengan. Rakyat Insya Allah akan mendukungmu. Catatannya cuma satu, mulailah dari rumah dan pekaranganmu,” kata Qadir Gassing. Ia berharap agar para pemimpin di Indonesia meneladani upaya Nabi Muhammad SAW untuk menghapus korupsi dan nepotisme di masanya.
Tema yang sama juga dilontarkan KH. Ma’ruf Amin, Ketua Dewan Syariah MUI Pusat dalam khutbahnya di Balaikota DKI Jakarta. Pada salat Ied yang dihadiri Sekdaprov DKI Jakarta, Fadjar Panjaitan dan Ketua DPRD DKI Jakarta, Ferrial Sofyan, dalam ceramahnya Ma’ruf mengatakan karakter bangsa dan ahlak memegang peranan penting bagi pengelolaan negara dan pembangunan bangsa. Ini terjadi menyusul proses modernisasi dan globalisasi yang juga kerap membawa dampak negatif.
“Ekses negatifnya berbentuk keserakahan akibat orientasi terhadap materialisme tanpa disertai dengan akhlak. Hasilnya korupsi, manipulasi, penyalahgunaan wewenang terjadi,” tandas Ma’ruf yang juga menjabat Ketua Dewan Syariah MUI Pusat.
Dari Masjid Baiturohim Komplek Angkasa Pura Kemayoran, Jakarta Pusat, KH Syamsudin menyoroti tentang negeri yang diibaratkan sedang sakit. “Rakyat dan pemimpin banyak yang berkata fitnah dan mengadu domba sehingga membuat negeri ini tidak kondusif. Lalu pada kemana para haji mabrur kita yang mestinya berperan menenteramkan kondisi ini,” kata Syamsudin di hadapan 700-an jamaah. Sedangkan Ketua MUI Jakpus, KH. A.D. Kusumah, dalam khutbahnya di Masjid Al Fauz kantor Walikota Jakarta Pusat, mengatakan salah satu makan dari berkurban itu ialah menyembelih sifat hewani di diri manusia. Hadir Walikota Jakpus, Saefullah, Wakil Walikota, Fatahillah dan Sekko Endjang Abdullah.
NEGARA TERKORUP
Di halaman Masjid Agung Al Azhar, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan dalam khutbahnya Drs. H. Amliwazir Saidi, mengatakan sebagai bangsa yang besar dan memiliki umat Islam terbanyak di dunia dalam kenyataannya kenyataannya tidak menjadai Indonesia sebagai bangsa terbaik.
Baik dari segi ekonomi, politik, sosial maupun pertahanan. Dari segi moral atau akhlakpun kita termasuk negara terkorup di dunia. Bahkan, Menteri Dalam Negeri, Gamawan Fauzi menyebtukan ada sekitar 155 bupati atau walikota di seluruh Indonesia yang diperiksa atau masuk penjara karena terlibat korupsi.
Dan ada sekitar 17 Gubernur dari 34 Gubernur di Indonesia yang masuk penjara atau menjadi tersangka kasus korupsi. “Bahkan pak Gamawan juga mengatakan setiap minggu ada saja seorang kepala daerah yang ditetapkan menjadi tersangka korupsi,” tuturnya Ini karena sebagian besar umat Islam di Indonesia telah lama meninggalkan Trilogi Umat terbaik atau Trilogi Umat Islam untuk menjadi persyaratan bangsa terbaik.
Genderang perang yang sama juga dikobarkan di beberapa daerah lainnya. Di Mesjid Sukasari, Tasikmalaya, Jawa Barat, momentum penyembelihan hewan kurban harus menjadi momentum menyembelih hawa nafsu untuk korupsi. “Dalam kondisi negara yang carut marut, kita pun harus berani ‘menyembelih’ hawa nafsu korupsi supaya bisa hidup sesuai dengan ajaran Islam,” tegas Ustad Mustapa HS.
TAHAP KRISIS
Secara terpisah menanggapi hal ini, Ray Rangkuti, Direktur Lingkar Madani (Lima) Indonesia, mengatakan serentaknya seruan untuk memerangi praktik korupsi ini menandai kondisi negera yang makin krisis. Terutama terkait maraknya aksi korupsi yang semakin marak dewasa ini. Alasannya seruan oleh tokoh keagamaan dalam tingkatannya bisa dikatakan tahap mengkhawatirkan. “Seruan tokoh agama merupakan satu tingkat di bawah tindak anarkis,” ujar Ray.
Mengingat seruan tokoh agama memiliki ikatan emosional dengan jamaahnya. Jika nantinya dalam tahap ini pemerintah juga tidak mampu menjalani seruan ini maka dikhawatirkan akan mendorong masyarakat untuk mengambil langkah hukum sendiri. Terlebih ajakan ini dilontarkan hampir serentak di beberapa wilayah pada momentum yang sakral bagi umat muslim. “Pemerintah jangan anggap sepele dengan fenomena ini. Kesabaran rakyat sudah diambang batas melihat maraknya korupsi di negeri ini,” ucap Ray.
(guruh/dono/joko/tarta/anton/rihadin/sir)
Read More...... BagikanCendekiawan Muslim Bachtiar Efendy mengingatkan kaum Muslim agar mampu menghayati makna hari raya Idul Adha dengan lebih mendalam,
Gema takbir dikumandangkan sejak malam hingga Minggu, dilanjutkan dengan sholat Idul Adha dan ritual menyembelih hewan kurban untuk diserahkan kepada masyarakat kurang mampu.
Dalam bincang-bincang dengan VOA, Bachtiar Efendy mengingatkan makna yang dapat dikaji lebih dalam melalui ritual berkurban termasuk hikmahnya bagi pemerintah sehubungan dengan upaya menjembatani kesenjangan sosial.
“Kesediaan untuk berkurban, kesedian untuk berbagi kelebihan kepada mereka yang
berkurang. Hal-hal ini sebaiknya tidah hanya direfleksikan atau disimbolkan dengan kesediaan kita untuk menyembelih kambing dan membagikan dagingnya kepada orang-orang setahun sekali. Semangat ini harus dirasakan setiap saat," ujar Bachtiar. "Ini berlaku juga bagi pemerintah. Idealnya mereka berbagi kekuasaan di dalam pengertian bersedia untuk merusmuskan kebijakan yang bermanfaat bagi orang kebanyakan dan bukan hanya bermanfaat bagi diri dan kelompoknya.”
Bachtiar Efendy berharap agar umat Muslim di Indonesia dan di dunia dapat mengartikan
sebuah simbol dari berkurban dan mengimplementasikannya dengan baik. Lebih lanjut, ia mengingatkan bahwa kebaikan adalah hal yang diajarkan setiap agama. "Agama mengajarkan secara simbolik bahwa kamu harus berbagi dan itu sebetulnya bukan hanya kambing tapi juga sedekah dan zakat. Juga, bukan hanya dilakukan pada hari-hari keagamaan, tapi setiap hari dalam jumlah yang substansial dan signifikan,” ingatnya.
Bachtiar Efendy juga menilai setiap tahun masyarakat yang berkurban terus meningkat yang dapat diartikan bahwa kesadaran umat Muslim di tanah air untuk berkurban semakin tinggi. “Kalau kita melihat apa yang dimumkan di masjid-masjid menjelang atau sesudah Idul Adha, jumlah hewan kurban semakin banyak. Ini pertanda gairah untuk berkurban
meningkat dan didukung oleh kemampuan finansial mereka,” kata Bachtiar.
Namun, Bachtiar Efendy juga mengakui seiring dengan meningkatnya semangat umat Muslim untuk berkurban semakin bertambah pula jumlah masyarakat yang menerima hasil kurban. Kondisi itu menurutnya dapat diartikan bahwa tingkat kemiskinan di tanah air masih tinggi. Ia berharap tahun-tahun kedepan situasi tersebut dapat terus berkurang.
“Paralel dengan situasi ekonomi sebagian besar masyarakat kita, otomatis lah pada setiap-setiap peristiwa seperti itu, kita lihat banyak orang yang menerima daging kurban. tapi kalau situasi bagus, angka kemiskinan bisa ditekan kemudian pengangguran juga rendah, saya kira juga walaupun banyak orang melakukan kurban akan sedikit orang yang menerima dan itu kemudian akan diberikan kepada daerah- daerah lain yang lebih membutuhkan,” tambahnya.(VOA)
JAKARTA (Pos Kota) – Umat Islam Indonesia dan dunia menunaikan ibadah Salat Idul Adha 1432 Hijryah yang digelar di lapangan terbuka, masjid, dengan khusuk dan khidmat, Minggu (6/11/2011). Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Wapres Boedino menunaikan Salat Idul Adha di Masjid Istiqlal, Jakarta, serta ribuan umat Islam Ibukota dan sekitarnya.
Sejak tadi malam, atau saat jemaah haji menunaikan ibadah wukuf di Arafah. gema takbir, tahmid dan tahlil menggema seantero dunia. “Allahu Akbar…Allahu Akbar.. Allahu Akbar.”
Di berbagai pelosok, dumat Islam berduyun-duyun mendatangi lapangan dan masjid untuk menunaikan ibadah salat. Mereka bertakbir untuk membesarkan nama Allah SWT, selanjutkan menunaikan salat Idul Adha dua rakaat dan dirangkai dengan khutbah Idul Adha.
Di Masjidi Istiqlal, bertindak sebagai iman adalah Husni Ismail dan khatib HA Qadir Gassing, Rektor UIN Alauddin, Makasar.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) beserta Ibu Ani Yudhoyono dan Wapres Boediono beserta Ibu Herawati Boediono. Presiden SBY baru tiba di masjid sekitar pukul 07.00 WIB. Presiden dan Wapres serta jajaran menteri dan para duta besar negara tetangga menempati baris pertama.
Pengamanan di sekitar masjid, tampak diperketat sesuai dengan prosedur pengamanan presiden. Jemaah yang masuk ke masjid diperiksa lebih dahulu satu per satu melalui metal detector.
Di Masjid Raudhatul Jannah, Rawalumbu, bertindak selaku imam dan khatib adalah, H.Saifullah. Dalam pesan khutbahnya, antara lain mengajak umat Islam untuk terus meneladani makna ibadah haji dan kurban. Sehingga terbentuk pribadi, masyarakat dan bangsa yang memiliki ketaqwaan kepada Allah SWT, sedangkan makna ibadah kurban adalah terbentuk insan yang mempunyai nilai kepedulian yang tingga terhadap sesama dan lingkungannya.
Sebagai mana bisanya, usai Salat Ied, pihak panitia masjid setempat, termasuk di wilayah lain, tengah mempersiapkan penyembelihan hewan kurban. Kemudian dagingnya akan dibagikan kepada yang berhak.
(syamsir)
Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) tahun ini sebagaimana tahun sebelumnya menerima bantuan dana untuk digunakan sebagai bantuan modal usaha yang bersifat bergulir bagi mahasiswa yang mengajukan kegiatan wirausaha baik secara perseorangan maupun kelompok. Melalui kegiatan Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) ini diharapkan para mahasiswa mampu mengembangkan jiwa wirausaha dan dapat memiliki pengalaman dan merasakan langsung suka dukanya orang berwirausaha. Dengan demikian kegiatan PMW ini diharapkan mampu memberi bekal bagi mahasiswa kelak setelah lulus agar nantinya bisa hidup lebih mandiri di tengah masyarakat, demikian disampaikan Drs. Budi Sulistya Tim Pengembang PMW UNY. .....
Guna mengetahui sejauhmana tingkat keterlaksanaan PMW yang dilakukan para mahasiswa, maka pada tanggal 3 dan 4 November 2011 akan diselenggarakan Gelar Produk PMW UNY Tahun 2011 yang bertempat di Halaman Gedung Fakultas Ekonomi (FE) UNY mulai pukul 08.00 s.d. 16.00 WIB. Acara ini gratis untuk umum. Gelar Produk PMW kali ini diikuti 23 stand, termasuk stand yang nantinya akan diisi oleh Unit Produksi UNY, Enterpreneurship Education Center (EEC) UNY, dan Kelompok Desa Binaan, sedangkan jenis produknya berupa: kuliner, kerajinan dan produk-produk lainnya.
Lanjut Budi, Dalam memeriahkan kegiatan Gelar Produk PMW, juga didirikan satu panggung pertunjukan yang nantinya akan diisi oleh Unit Kegiatan Mahasiswa Bidang Seni UNY. Kita berharap selama Gelar Produk ini berlangsung tidak turun hujan sehingga pengunjung lebih banyak yang datang, khususnya civitas akademika UNY. Semoga!!! (b.sulist)